Android Task Killer… BAHAYA-kah?
Kemajuan industri tegnologi pada saat
ini sudah terbilang cukup pesat. Terlihat dari keluarnya produk-produk
yang dihasilkan untuk mempermudah kinerja manusia dalam melakukan
berbagai aktifitas. Namun, seiring berkembangnya tegnologi juga
menimbulkan segelintir polemik yang pastinya terjadi. Banyak terjadi pro
dan kontra, seperti yang akan kita bahas kali ini yakni ANDROID.
Android adalah salah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis
Linux. Kecanggihan yang memang kita sadari menguntungkan untuk
mempermudah kita dalam melakukan berbagai rutinitas misalnya berkirim
email melalui fasilitas Gmail dan juga Android juga banyak menyediakan
fitur-fitur yang dimana pengguna Android semakin dipermudah akan adanya
fitur-fitur tersebut salah satu contoh yang akan kita bahas kali ini
adalah fitur Android Task Killer.
Android task killer adalah suatu
aplikasi yang paling banyak diunduh (download) oleh para pengguna
handphone Android. Aplikasi ini memiliki fungsi untuk mematikan
aplikasi-aplikasi lainnya baik aplikasi yang sedang aktif maupun
aplikasi yang sedang berjalan di background. Dikatakan bahwa dengan
mematikan aplikasi atau game Android menggunakan Android Task Killer, hp
Android anda akan bekerja lebih cepat dan lebih hemat baterai. Namun,
apakah memang benar kenyataannya seperti itu? Untuk mengetahui mengenai
hal tersebut, ada baiknya anda mengetahui cara kerja sistem Android
terlebih dahulu.
A. Sistem Kerja Android dan Salah Kaprah Mengenai Task Killer
1. Jika anda menginstall Android task
killer, sebagai contoh yang terkenal Advance Task Killer, pada aplikasi
tersebut akan terlihat daftar aplikasi yang sedang aktif dan aplikasi
yang sedang berjalan di background (aplikasi yang masih berjalan namun
sudah/sedang tidak digunakan). Pada Aplikasi tersebut tertera juga sisa
memori RAM yang tidak terpakai pada telepon anda. Apa itu RAM (Android):
Random Access Memory adalah memori sementara yang digunakan ) untuk
mengakses informasi atau data-data yang diperlukan untuk menjalankan
suatu “proses”. Semakin besar RAM, maka secara garis besar akan
mempercepat kinerja sistem dapat mengakses lebih banyak informasi pada
saat yang bersamaan.
2. Jika anda mematikan salah satu
aplikasi, maka RAM (available memory) akan meningkat. Anda dapat
mematikan aplikasi satu persatu maupun sekaligus. Anda dapat mengaturnya
agar dapat mematikan aplikasi secara otomatis pada interval waktu
tertentu atau ketika layar dimatikan. Setiap aplikasi Android yang
berjalan akan “memakan” memori RAM telepon anda. Semakin banyak aplikasi
yang diaktifkan, semakin sedikit sisa memori (available memory) yang
tersisa. Hal inilah yang sering disalah artikan oleh pengguna handphone
Android. Kebanyakan dari pengguna berpikir semakin sedikit aplikasi yang
aktif dan semakin banyak sisa memori yang tersedia, maka semakin cepat
kinerja ponsel dan juga akan semakin irit baterai. Hal ini tidaklah
benar.
Pada sistem Android, setiap aplikasi
yang tidak aktif digunakan akan disimpan dalam sistem “memori” telepon.
Aplikasi yang disimpan dalam memori atau berjalan di background akan
lebih cepat untuk di aktifkan kembali jika sewaktu-waktu diperlukan.
Dengan mematikan aplikasi yang berjalan di background justru akan
membuat handphone mengeluarkan energi lebih banyak ketika aplikasi
tersebut ingin diaktifkan kembali yang pada akhirnya justru membuat
baterai menjadi boros. Selama aplikasi tersebut tidak aktif dan hanya
menggunakan memori RAM HP Android anda, maka aplikasi tersebut tidak
akan membuat ponsel anda menjadi lebih boros. Anda juga tidak perlu
khawatir kekurangan memori RAM jika sewaktu-waktu anda ingin
mengaktifkan, misalnya game HD (high definition) yang membutuhkan RAM
besar, karena sistem Android akan secara otomatis mematikan
aplikasi-aplikasi yang berjalan di background yang tidak diperlukan agar
dapat memberikan available memory (RAM) yang lebih banyak. Artinya anda
tidak perlu khawatir akan ada penurunan performa handphone jika banyak
aplikasi yang berjalan di background.
3. Sistem kerja Android yang secara
otomatis mematikan aplikasi bila diperlukan membuat beberapa (bahkan
banyak) pengembang aplikasi yang membuat aplikasi android yang tidak
memiliki tombol exit, atau setidaknya tombol exit agak merepotkan untuk
di akses.
Catatan: Kondisi ini berlaku untuk
sistem operasi Android. Untuk sistem operasi lainnya, pada umumnya tidak
akan secara otomatis mematikan aplikasi bila dibutuhkan RAM lebih
banyak, sehingga untuk meningkatkan kinerja, pengguna harus mematikan
aplikasi yang tidak terpakai. Resiko Menggunakan Android Task Killer
Penggunaan task killer memiliki resiko. Jika anda tidak sengaja
mematikan aplikasi yang diperlukan oleh sistem Android, maka ponsel
tidak akan beroperasi sebagaimana mestinya. Sebagai contoh, tanpa
sengaja aplikasi push email anda matikan dan ponsel Android anda
terlihat seperti berjalan normal, namun tanpa disadari anda tidak akan
menerima notifikasi bila ada email baru. Namun, sebenarnya hal ini sudah
di antisipasi oleh pembuat Advance Task Killer (ATK) dengan membuat
pengaturan ignore list (daftar hirau) yaitu anda dapat menentukan
aplikasi mana saja yang tidak boleh dimatikan. Selain itu ATK dapat
membantu anda untuk memilih aplikasi mana saja yang sebaiknya di
masukkan dalam ignore list secara otomatis.
Menginstall ATK pada handphone
Android, Hal ini bukan untuk mematikan aplikasi-aplikasi yang berjalan
di background, namun untuk memudahkan saya untuk mematikan aplikasi yang
berjalan dengan tidak semestinya (error). Dalam beberapa kasus,
aplikasi task manager / task killer masih diperlukan dan dirasa dapat
mempercepat kinerja perangkat Android. Misalnya jika memori RAM yang
dimiliki handphone Android terlalu kecil, sementara aplikasi yang
ter-install terlalu banyak. Hal ini dikarenakan bila aplikasi tidak
dimatikan oleh Task Killer, sistem Android akan terlalu “sibuk”
mematikan aplikasi lain yang berjalan di background setiap kali ingin
mengaktifkan aplikasi yang lain.
Kalau disimpulkan, install dan gunakan Android Task Killer jika:
a. Ada aplikasi yang berjalan tidak sebagaimana mestinya (aplikasi hang, error, dll).
b. Jika RAM yang dimiliki handphone
atau tablet Android terlalu kecil, sementara aplikasi yang diinstall
terlalu banyak. Anda dapat mematikan beberapa aplikasi menggunakan Task
Killer bila dirasa kinerjanya sudah menurun yang diindikasikan
perpindahan antar menu lambat, layar tidak responsif, dll. Namun bila
pengoperasian handphone Android masih dalam taraf normal, maka sebaiknya
task killer tidak perlu digunakan.
Namun, masih terdapat banyak pertanyaan.
Apakah penggunaan Android Task Killer akan mempercepat kinerja dan menghemat baterai hp Android yang saya miliki?
Jawab: Bisa ya, bisa juga tidak. (Biasanya tidak). Hehehe :D
Apakah diperlukan RAM besar pada handphone Android?
Jawab: Tergantung kebutuhan. Sebagai
contoh, bila sebuah aplikasi katakanlah membutuhkan RAM sebesar 300 MB
untuk dapat berjalan dengan normal, dan dari sisi hardware handphone
Android hanya memilik RAM sebesar 256 MB, maka walaupun semua aplikasi
yang berjalan di background sudah dimatikan oleh sistem Android, namun
tetap saja akan terjadi kondisi dimana aplikasi tidak dapat berjalan /
berjalan lambat akibat kekurangan RAM.
Saya menggunakan Android Task Killer dan saya merasakan kinerja ponsel saya meningkat dan lebih hemat baterai.
Jawab: Hal tersebut bisa diakibatkan
oleh tiga hal. Yang pertama, task killer mematikan aplikasi yang tidak
bekerja dengan sempurna (aplikasi rusak / bad code) yang membuat sistem
operasi Android bekerja ekstra. Kedua, task killer mematikan aplikasi
yang menggunakan koneksi internet secara terus menerus dan ketiga,
kapasitas RAM handphone Android yang dimiliki terlalu kecil.
Kesimpulan
terlepas dari judul yang saya
kemukakan diatas. “ANDROID TASK KILLER… BAHAYA-kah?” Sejak lama topik
ini merupakan perdebatan yang cukup panas dan pada forum-forum Android
banyak yang saling memberi pendapat baik berdasarkan pengalaman
masing-masing maupun dengan menggunakan data teknis yang mereka miliki.
Sebagian mengatakan bahwa Android Task Killer sangat diperlukan,
sebagian lainnya mengatakan sebaliknya. Saya tidak menganjurkan dan juga
tidak melarang anda untuk menggunakan Android task killer. Apabila anda
merasa nyaman dan merasakan manfaat dari penggunaan Android Task
Killer, maka hal tersebut sah-sah saja dilakukan.
Saran
Kami Sarankan jangan mengatur task
killer untuk secara otomatis mematikan aplikasi pada handphone Android
anda, karena ada kemungkinan membuat sistem operasi Android menjadi
tidak stabil. Namun, jika anda yakin bahwa aplikasi yang akan dimatikan
secara otomatis tidak akan membawa dampak apapun pada HP anda, maka Anda
dapat mematikan aplikasi tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar